Daribeberapa alat medis, ada yang dikhususkan untuk menyelamatkan organ vital manusia seperti jantung dan paru-paru. JEDA.ID – Seiring berkembangnya zaman dan banyaknya ragam penyakit yang bermunculan, beberapa alat medis juga mengalami perkembangan. Pada dasarnya alat medis atau alat kesehatan memiliki fungsi yang sama,
Dipublish tanggal Feb 26, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 24, 2019 Waktu baca 3 menit Apa itu USG USG atau Ultrasonografi merupakan suatu alat penunjang diagnostik di bidang kedokteran sebagai sarana pencitraan untuk mendiagnosa suatu penyakit. USG mentrasnfer energi dari daya output mesin ke lapisan-lapisan tubuh yang diperiksa. Alat ini dapat mendeteksi organ dalam, otot, struktur organ dan tulang, serta adanya gangguan patologis. USG sering digunakan oleh dokter spesialis kandungan obstetri dan ginekologi untuk mendeteksi janin pada kehamilan ibu dan dokter spesialis radiologi untuk menemukan kelainan medis di organ dalam. Selain itu banyak sekali manfaat dari penggunaan USG bagi dunia medis. USG hanya digunakan sebagai alat penunjang medis, bukan untuk penatalaksanaan penyakit. Cara Kerja USG USG menggunakan tenaga ultrasound frekuensi tinggi yang ditransmit ke bagian tubuh sehingga struktur organ dalam dan kondisi patologis dapat terlihat pada monitor. USG sendiri memiliki beberapa komponen penting untuk penunjang penyakit. Beberapa komponen dan cara kerja setiap bagian komponen antara lain TransduserTransduser merupakan komponen pada alat USG yang berbentuk gagang pipih yang mudah digenggam oleh tangan. Ujungnya berbentuk hampir setengah yang ditempelkan di dinding bagian perut atas atau bawah. Gelombang ultrasound akan masuk ke bagian tubuh dan dipantulkan kembali sehingga struktur organ dapat terlihat di monitor. Monitor USGMonitor berfungsi untuk memperlihat gambar hasil dari transuder. Monitor USG yang normal berbentuk piksel hitam putih. Butuh keahlian khusus untuk membaca hasil USG, terutama oleh dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis radiologi. Mesin USGMesin USG memiliki CPU dan komponen gelombang Gelombang elektrik dan memantulkannya dari dan ke transduser Jenis USG Ultrasonografi merupakan diagnosis medis yang sangat bermanfaat. Dokter merasa terbantu dalam mendeteksi dan mengatasi berbagai penyakit. Alat ultrasonografi memiliki jenis-jenis berbeda sesuai dengan lokasi dan kemampuan USG dalam mendeteksi organ. Sampai saat ini USG dibagi menjadi 3 antara lain USG 2DUSG 2D merupakan alat USG dengan hasil yang terbilang kurnag detail. USG 2D menampilkan organ dengan gambar datar yang dimensinya cukup kurang. USG 2D terbilang cukup efektif untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam seperti janin bayi serta dapat mengukur panjang dan lebar masa di dalam organ. Biaya penggunaan USG 2D tergolong lebih murah dibandingkan jenis USG lainnya. USG 3DHasil dari gambar USG 3D menghasilkan gambar 3 dimensi yang lebih detail. Alat ini sering digunakan di rumah sakit dengan tenaga dokter spesialis yang lengkap. USG 3D dapat mendeteksi kelainan pada janin, struktur organ yang bermasalah, dan kelainan lainnya. USG 3D ini juga memiliki fitur canggih yang dapat diatur kontras dan resolusi gambar sehingga lebih mudah dilihat oleh dokter saat pemeriksaan. Hasil USG 3D juga dapat direkam dan hasilnya dapat disimpan ke dalam CD. USG 4DUSG 4D terbilang yang paling canggih diantara alat USG lain. Hasil yang diberikan sangatlah detil hingga ke bagian-bagian lebih kecil. Kelainan organ menjadi lebih detil dan dapat ditampilkan di monitor dengan resolusi yang tinggi pula. Janin yang bergerak juga dapat terlihat oleh USG 4D. Sayangnya untuk melakukan pemeriksaan alat USG 4D memerlukan biaya yang sangat mahal dan hanya dapat dilakukan di rumah sakit besar yang memiliki fasilitas USG 4D dan tenaga dokter yang mahir membaca hasil USG. USG DopplerUSG doppler banyak digunakan di departemen obstetri dan ginekologi. Kelebihan USG doppler adalah alat ini sangat ahli untuk mendeteksi kecepatan aliran darah dari organ-organ seperti janin pada masa kehamilan ibu. USG Doppler juga dapat mendeteksi adanya gangguan pembuluh darah sekitar organ seperti trombus atau stenosis. Kontraindikasi USG Pengunaan USG terutama pada kehamilan dinilai aman bagi ibu dan kondisi janin seperti lahir kembar atau cairan ketuban yang sedikit mempersulit luas pandang dokter menilai hasil USG. Janin pada usia dibawah 20 minggu akan sulit dideteksi oleh alat USG. Waktu tepat untuk pemeriksaan USG khususnya pada ibu hamil adalah mulai 10 minggu. Ukuran janin masih kecil sehingga terdeteksi oleh seluruh sudut transduser pada alat USG dan tergambar di monitor. 3 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Disamping paket perangkat lunak ini, alat-alat tertentu juga telah dikembangkan untuk aplikasi industri. Misalnya, Pengawas Agen Toolbox telah dikembangkan dan dioptimalkan untuk analisis prediktif di prognostics dan manajemen kesehatan aplikasi dan tersedia untuk MATLAB dan LabVIEW.. Komersial yang paling populer predictive analytics software paket yang menurut
PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi penyakit COVID-19 atau tidak. Material genetik yang ada di dalam setiap sel makhluk hidup, termasuk di dalam bakteri atau virus, bisa berupa DNA deoxyribonucleic acid atau RNA ribonucleic acid. Kedua jenis materi genetik ini dibedakan dari jumlah rantai yang ada di dalamnya. DNA merupakan material genetik dengan rantai ganda, sedangkan RNA merupakan material genetik dengan rantai tunggal. DNA dan RNA setiap spesies makhluk hidup membawa informasi genetik yang unik. Keberadaan DNA dan RNA ini akan dideteksi oleh PCR melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Nah, dengan adanya PCR, keberadaan material genetik dari beberapa jenis penyakit akibat infeksi bakteri atau virus akan bisa dideteksi dan akhirnya bisa membantu diagnosis untuk penyakit tersebut. Beberapa penyakit yang bisa didiagnosis melalui tes PCR adalah Human immunodeficiency virus HIV Hepatitis C Cytomegalovirus Human papillomavirus HPV Gonore Klamidia Penyakit Lyme Pertusis batuk rejan Selain untuk mendiagnosis sejumlah penyakit di atas, tes PCR juga digunakan untuk mendeteksi virus Corona penyebab COVID-19. Virus Corona merupakan salah satu jenis virus RNA. Tes PCR untuk Mendiagnosis COVID-19 Prosedur pemeriksaan diawali dengan pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari tenggorokan nasofaring, hidung orofaring, atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona. Pengambilan sampel dahak ini dilakukan dengan mengusap swab hidung dan tenggorokan selama sekitar 15 detik. Anda mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman selama dan setelah prosedur berlangsung. Selanjutnya, sampel dahak akan diteliti di laboratorium. Nah, karena virus Corona penyebab COVID-19 merupakan virus RNA, pendeteksian virus ini diawali dengan mengubah RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA. Proses mengubah RNA virus menjadi DNA dilakukan dengan enzim reverse-transcriptase. Teknik pemeriksaan virus RNA dengan mengubahnya dulu menjadi DNA dan mendeteksinya dengan PCR disebut reverse-transcriptase polymerase chain reaction RT-PCR. Setelah RNA diubah menjadi DNA, barulah alat PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik ini, atau dikenal juga dengan istilah CT value, sehingga bisa terdeteksi. Jika mesin PCR mendeteksi RNA virus Corona di sampel dahak atau lendir yang diperiksa, maka hasilnya dikatakan positif. Tes PCR untuk Memastikan Hasil Rapid Test Selain untuk mendiagnosis infeksi virus SARS-CoV-2, tes PCR juga dapat digunakan untuk memastikan hasil tes serologi rapid test. Sebab, rapid test bukanlah tes untuk mendiagnosis COVID-19, melainkan hanya sebagai pemeriksaan atau skrining tahap awal untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Corona. Perlu diketahui, pembentukan antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu 2–4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, hasil negatif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu seseorang tidak terinfeksi penyakit COVID-19. Hasil positif pada rapid test juga tidak bisa dijadikan penentu bahwa seseorang terinfeksi penyakit COVID-19 . Hal ini karena antibodi yang terdeteksi bisa saja IgM dan IgG yang dibentuk oleh tubuh karena infeksi virus yang lain, termasuk virus dari kelompok coronavirus selain SARS-CoV-2. Hasil seperti ini dikatakan hasil positif palsu false positive. Di sinilah pentingnya melakukan tes PCR. Karena sampai saat ini, tes PCR merupakan pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat untuk memastikan apakah seseorang menderita COVID-19 atau tidak. Bila Anda masih memiliki pertanyaan terkait virus Corona dan pemeriksaannya, tanyakan kepada dokter langsung melalui aplikasi ALODOKTER. Di aplikasi ini, Anda bisa chat langsung dengan dokter atau membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung.
25.1.2 Kekurangan Obat Tradisional. 1. Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia. 2. Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan.
Pemeriksaan penunjang merupakan bagian dari pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan atau riwayat penyakit pada pasien. Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada pasien serta tingkat keparahannya. Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan saat pasien berkonsultasi ke dokter karena adanya keluhan atau gejala tertentu, atau saat pasien menjalani pemeriksaan kesehatan rutin medical check-up. Selain untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat serta memantau keberhasilan terapi pada pasien. Berbagai Jenis Pemeriksaan Penunjang atau Diagnostik Ada sangat banyak jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan oleh dokter. Namun, ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan, antara lain 1. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah adalah jenis pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti anemia dan infeksi. Melalui pemeriksaan penunjang ini, dokter dapat memantau beberapa komponen darah dan fungsi organ, meliputi Sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah Plasma darah Zat kimia darah, seperti gula darah atau glukosa, kolesterol, asam urat, zat besi, dan elektrolit Analisis gas darah Fungsi organ tertentu, seperti ginjal, hati, pankreas, empedu, dan kelenjar tiroid Tumor marker Sebelum melakukan pemeriksaan darah, tanyakan dulu kepada dokter mengenai persiapan apa yang harus dilakukan, misalnya apakah perlu berpuasa atau menghentikan pengobatan tertentu sebelum pengambilan sampel darah. 2. Pemeriksaan urine Pemeriksaan urine adalah jenis pemeriksaan penunjang yang sering kali dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, fungsi ginjal, serta apakah seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, pemeriksaan urine juga biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk memastikan kehamilan atau untuk mendeteksi preeklamsia. Pemeriksaan urine dapat dilakukan sebagai bagian dari medical check-up rutin atau ketika dokter mencurigai adanya penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, atau batu ginjal. 3. Elektrokardiogram EKG Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja jantung, khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, pembengkakan jantung, kelainan pada katup jantung, dan penyakit jantung koroner. Pemeriksaan EKG bisa dilakukan di tempat praktik dokter, IGD rumah sakit, atau di ruang perawatan pasien, seperti di ICU atau di bangsal rawat inap. Saat menjalani pemeriksaan EKG, pasien akan diminta untuk berbaring dan melepaskan baju serta perhiasan yang dikenakan, selanjutnya dokter akan memasang elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai pasien. Ketika pemeriksaan berlangsung, pasien disarankan untuk tidak banyak bergerak atau berbicara karena dapat mengganggu hasil pemeriksaan. 4. Foto Rontgen Foto Rontgen merupakan jenis pemeriksaan penunjang yang menggunakan radiasi sinar-X atau sinar Rontgen untuk menggambarkan kondisi berbagai organ dan jaringan tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi Kelainan tulang dan sendi, termasuk patah tulang, radang sendi, dan pergeseran sendi dislokasi Kelainan gigi Sumbatan saluran napas atau saluran cerna Batu saluran kemih Infeksi, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan usus buntu Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan zat kontras kepada pasien melalui suntikan atau per oral diminum, agar hasil foto Rontgen lebih jelas. Meski demikian, zat kontras ini kadang bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti reaksi alergi, pusing, mual, lidah terasa pahit, hingga gangguan ginjal. 5. Ultrasonografi USG USG adalah pemeriksaan penunjang yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan di dalam tubuh. Pemeriksaan penunjang ini sering dilakukan untuk mendeteksi kelainan di organ dalam tubuh, seperti tumor, batu, atau infeksi pada ginjal, pankreas, hati, dan empedu. Tak hanya itu, USG juga umum dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan untuk memantau kondisi janin serta untuk memandu dokter saat melakukan tindakan biopsi. Sebelum pemeriksaan USG dilakukan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk berpuasa serta minum air putih dan menahan buang air kecil untuk sementara waktu. Pasien kemudian akan diperbolehkan buang air kecil dan makan kembali setelah pemeriksaan USG selesai dilakukan. 6. Computed tomography scan CT Scan CT scan adalah pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan sinar Rontgen dengan mesin khusus untuk menciptakan gambar jaringan dan organ di dalam tubuh. Gambar yang dihasilkan oleh CT scan akan terlihat lebih jelas daripada foto Rontgen biasa. Pemeriksaan CT scan biasanya berlangsung sekitar 20–60 menit. Untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik atau lebih akurat dalam mendeteksi kelainan tertentu, seperti tumor atau kanker, dokter dapat menggunakan zat kontras saat melakukan pemeriksaan CT scan. 7. Magnetic resonance imaging MRI MRI sepintas mirip dengan CT scan, tetapi pemeriksaan penunjang ini tidak memanfaatkan sinar Rontgen atau radiasi, melainkan gelombang magnet dan gelombang radio berkekuatan tinggi untuk menggambarkan kondisi organ dan jaringan di dalam tubuh. Prosedur MRI biasanya berlangsung selama 15–90 menit. Pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk memeriksa hampir seluruh bagian tubuh, termasuk otak dan sistem saraf, tulang dan sendi, payudara, jantung dan pembuluh darah, serta organ dalam lainnya, seperti hati, rahim, dan kelenjar prostat. Sama seperti CT scan dan foto Rontgen, dokter juga terkadang akan menggunakan zat kontras untuk meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan pada pemeriksaan MRI. 8. Fluoroskopi Fluoroskopi adalah metode pemeriksaan radiologis yang memanfaatkan sinar Rontgen untuk menghasilkan serangkaian gambar menyerupai video. Pemeriksaan penunjang ini umumnya dikombinasikan dengan zat kontras, agar gambar yang dihasilkan lebih jelas. Fluorokospi biasanya digunakan untuk mendeteksi kelainan tertentu di dalam tubuh, seperti kerusakan atau gangguan pada tulang, jantung, pembuluh darah, dan sistem pencernaan. Fluoroskopi juga bisa dilakukan untuk membantu dokter ketika melakukan kateterisasi jantung atau pemasangan ring jantung. 9. Endoskopi Endoskopi bertujuan untuk memeriksa organ dalam tubuh dengan endoskop, yaitu alat berbentuk selang kecil yang elastis dan dilengkapi kamera di ujungnya. Alat ini terhubung dengan monitor atau layar TV, sehingga dokter dapat melihat kondisi organ dalam tubuh. Pemeriksaan endoskopi biasanya dilakukan untuk memantau kondisi saluran cerna dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti gastritis atau peradangan pada lambung, tukak lambung, GERD, kesulitan menelan, perdarahan saluran pencernaan, serta kanker lambung. Selain beberapa jenis pemeriksaan penunjang di atas, ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang lainnya yang juga sering dilakukan dokter, seperti Ekokardiografi Biopsi Elektroensefalografi EEG Pemeriksaan tinja Pemeriksaan cairan tubuh, seperti cairan otak, cairan sendi, dan cairan pleura Pemeriksaan genetik Ada banyak sekali jenis pemeriksaan penunjang dengan fungsi, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Suatu pemeriksaan penunjang mungkin cocok untuk mendeteksi jenis penyakit tertentu, tapi tidak efektif untuk mendeteksi jenis penyakit lainnya. Bahkan, kadang dibutuhkan beberapa jenis pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis suatu penyakit. Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit setelah melakukan anamnesa tanya jawab dan pemeriksaan fisik pada pasien. Jenis pemeriksaan penunjang yang dilakukan akan disesuaikan dengan penyakit yang dicurigai oleh dokter dan kondisi pasien secara umum.
suatualat yang disebut biohazard cabinet, dapat memberi perlindungan bagi petugas terhadap bahaya kemungkinan penularan dari spesimen yang sedang dikerjakannya. 4. Diagnosa Banding Penyakit tuberkulosis sapi dapat dikelirukan dengan berbagai penyakit berikut: a. Kekurusan tubuh pada hewan penderita dapat dikelirukan dengan hewan

Paru-paru merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia. Memiliki fungsi utama sebagai alat pernafasan manusia dengan memasukkan oksigen dari udara luar melalui mulut dan hidung ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke seluruh bagian sel, ketika sel bekerja maka akan menghasilkan gas buangan berupa karbondioksida. Pneumonia atau yang biasa disebut dengan paru-paru basah ini merupakan infeksi yang menyerang jaringan paru-paru. Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur. Dikarenakan gejala penyakit pneumonia ini mirip dengan gejala flu, maka banyak orang yang seringkali terlambat menyadari atau bahkan membiarkannya saja. Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic Tsukamoto memiliki kecocokan dengan permasalahan yang ada pada penyakit Pneumonia, dimana penyakit Pneumonia ini sulit dikenali oleh masyarakat karena mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti flu dan bronkitis. Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic Tsukamoto ini sangat cocok digunakan untuk sistem pakar yang mendiagnosa suatu penyakit yang belum pasti. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Terlihat kecocokan antara metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic Tsukamoto dengan permasalahan yang ada pada penyakit Pneumonia, dimana penyakit Pneumonia ini sulit dikenali oleh masyarakat karena mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti flu dan bronkitis. Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic Tsukamoto ini sangat cocok digunakan untuk sistem pakar yang mendiagnosa suatu penyakit yang belum pasti [8]. ...... Journal of Computer Science and Information Technology Volume. 8 ...Muhammad FiqranPenyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH adalah hewan yang ada disekitar kita seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, dan lainnya. Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya vertilitas pada ibu hamil. Sel telur maupun inti sel pada ibu hamil dirusak oleh virus tersebut kemudian sel telurnya mengecil, menyebabkan terbentuknya mioma, penyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi dan mengakibatkan sulit hamil. Oleh sebab itu, sangat penting dilakukan diagnosis dini agar dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan lebih awal. Proses diagnosis dapat dilakukan langsung kepada dokter atau bidan, namun sering terjadi permasalahan seperti keterbatasan waktu, keadaan fisik yang tidak memungkinkan untuk meninggalkan rumah, masalah keuangan, keterbatasan tenaga dokter atau bidan dan lain-lain. Untuk dapat mempermudah masyarakat dalam mengenali masalah TORCH pada pada ibu hamil, maka diperlukan suatu sistem yang dapat membantu pekerjaan dokter dalam diagnosa awal masalah TORCH pada ibu hamil. Pada penelitian ini digunakan metode certainty factor dan fuzzy logic dalam mendiagnosa masalah TORCH pada ibu hamil untuk menghitung tingkat akurasi jenis masalah yang dialami berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh user. Dari pengujian diperoleh hasil dalam menangani masalah TORCH pada ibu dengan tingkat akurasi sebesar 40,00%. Sistem pakar yang dihasilkan dapat membantu pasien dalam berkonsultasi untuk menangani masalah TORCH pada ibu hamil.... Rule menggunakan fungsi keanggotaan sebagai faktor bobot untuk menentukan pengaruhnya pada saat melakukan inferensi untuk menarik kesimpulan. Fuzzy Inference System Tsukamoto 1. Saat proses evaluasi aturan dalam mesin inferensiSiswanto, 2013, metode fuzzy Tsukamoto menggunakan fungsi implikasi MIN untuk mendapatkan nilai α-predikat tiap-tiap rule α1, α2, α3,.... αnChasshidi & Putra, 2021. Masing-masing nilai α-predikat digunakan untuk menghitung hasil inferensi secara tegas crisp masingmasing rule z1, z2, z3,.... zn. ...Muhamad KhaerudinJoni Warta Achmad NoemanThe Bina Mulia Indonesia Education Foundation, currently overseeing the education of young children, is one of the Kindergartens TK in the residential area of Villa Mutiara Jaya, Wanajaya Village, Cibitung District which still has the potential to absorb new students based on the large amount of initial data obtained from the academic year. 2018/2019 to 2021/2022, with conditions in recent years greatly affecting the number of new student admissions which has decreased. In this study, a comparative analysis of the Tsukamoto fuzzy logic algorithm method was used, to predict the number of registrants next year seen from the number of students who graduated and registered from the previous year and compared the calculations using the average. the value of the results obtained in the three Tsukamoto fuzzy methodsResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

Menurutbeberapa ahli, Immunogloblin artinya antibodi. Jadi, IgA juga bisa disebut sebagai antibodi A. IgA adalah jenis antibodi yang paling umum ditemukan didalam tubuh dan ikut serta saat terjadinya proses alergi. Antibodi jenis ini banyak ditemukan pada bagian sekresi tubuh seperti darah, sekresi usus, liur, mukus, kolostrum dan air susu. Apa saja alat dokter yang paling sering digunakan ? Alat-alat dokter umum yang digunakan tergantung dari dokter apa. Alat yang dimiliki dokter bedah belum tentu dimiliki oleh dokter gigi. Namun secara umum ada beberapa alat yang paling sering digunakan untuk mendeteksi penyakit pasien. Berikut ini alat kedokteran yang paling sering digunakan 1. Stetoskop Stetoskop adalah alat dokter yang wajib dimiliki. Alasannya, karena alat ini membantu dokter untuk mendiagnosa penyakit dari organ dalam. Dengan stetoskop, dokter bisa mendengarkan suara dari dalam tubuh, seperti jantung, paru-paru, lambung, dan sebagainya. Stetoskop biasanya digunakan untuk mendengar irama denyut jantung dan pernapasan. Namun selain digunakan di area dada, stetoskop juga sering digunakan di perut. Tujuannya untuk mendengar gerak peristaltik usus atau suara dari dalam lambung. 2. Termometer Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Termometer menggunakan skala Celcius untuk mengukur suhu. Namun, ada yang bisa disetel jadi satuan Fahrenheit karena di beberapa ada yang tidak menggunakan Celcius, contohnya Amerika Serikat. Termometer ada banyak macamnya. Dulu, jenis termometer yang paling sering digunakan adalah termometer jenis air raksa. Namun, sekarang kebanyakan dokter lebih memilih termometer jenis digital agar hasil pengukur suhu lebih akurat. Selain itu, termometer digital lebih kuat dibanding termometer air raksa. 3. Tensimeter Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini sangat penting untuk memeriksa tekanan darah pasien untuk mendeteksi penyakit, seperti hipertensi. Dengan tensimeter, dokter bisa menentukan langkah medis yang akan dilakukan. Misalnya, untuk pasien yang akan vaksin jika tekanan darah tinggi maka suntik vaksin bisa ditunda sambil menunggu tekanan darah pasien normal. Tensimeter ada banyak jenisnya. Tensimeter jenis manual terdiri dari meteran penunjuk darah, balon pemompa, dan selang udara yang terhubung ke manset. Namun tensimeter manual sudah jarang digunakan karena cukup sulit digunakan oleh orang awam. Kini, lebih banyak dokter memilih tensimeter jenis digital karena lebih praktis dan hasil pengukuran lebih akurat. 4. Timbangan dan Pengukur Tinggi Badan Timbangan berat dan pengukur tinggi badan adalah alat yang digunakan untuk tahap screening awal. Alat ini dapat memberi informasi mengenai berat dan tinggi badan. Sebelum diperiksa, dokter membutuhkan informasi mengenai kondisi tubuh pasien. Berat badan memiliki kontribusi terhadap kondisi kesehatan pasien. Berat badan berlebih atau kegemukan bisa jadi salah satu pemicu penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung. Namun, tubuh yang terlalu kurus juga berbahaya bagi kesehatan jantung. Apalagi jika ada catatan medis yang menyatakan pasien mengalami penurunan berat badan ekstrem dalam waktu singkat. Bisa jadi diagnosa awal penyakit serius, misalnya anoreksia gangguan makan atau kanker. 5. Otoskop Otoskop adalah alat dokter yang umum digunakan oleh dokter THT. Alat ini membantu dokter untuk memeriksa saluran telinga pasien. Dengan alat ini, dokter bisa mengetahui apakah ada infeksi pada telinga pasien. Alat ini memiliki cahaya dan lensa pembesar pada ujungnya untuk melihat bagian tengah hingga dalam telinga. Otoskop dapat mendeteksi cairan yang ada di dalam lubang telinga. Jika terjadi infeksi, maka akan muncul gejala, seperti gendang telinga bengkak, lubang di gendang telinga, sumbatan di lubang telinga, dan cairan pada lubang telinga. Otoskop juga bisa meniupkan udara ke dalam telinga. Jika terjadi sumbatan, kemungkinan ada sesuatu yang menyumbat lubang telinga. 6. Senter Medis Penlight Alat dokter satu ini berfungsi mengecek kondisi mata, telinga, dan hidung pasien. Alat ini biasa digunakan untuk deteksi penyakit pada pasien dengan cepat. Misalnya, senter medis bisa melihat kondisi amandel atau pangkal tenggorokan pasien untuk melihat apakah ada bengkak atau infeksi. Ditambah lagi, senter medis juga berfungsi memeriksa kondisi mata pasien. Senter biasanya disorotkan ke mata pasien untuk memeriksa respon pupil mata. Senter medis ukurannya sangat kecil. Biasanya berbentuk seperti pulpen, sehingga mudah saat digunakan dan dibawa-bawa. 7. Sudip Lidah Spatula/Spatel Sudip lidah atau spatel adalah alat bantu untuk memeriksa kondisi lidah dan tenggorokan pasien. Spatel terbuat dari bahan logam. Namun setelah digunakan harus disterilkan kembali. Saat ini ada spatel atau sudip lidah dari bahan kayu sehingga bisa langsung dibuang setelah dipakai. Dengan bantuan sudip lidah, dokter bisa membuka mulut pasien agar bisa melihat kondisi tenggorokan pasien lebih jelas. Fungsi dari spatel atau sudip lidah adalah untuk menekan permukaan lidah. Berbagai penyakit pada lidah, seperti radang permukaan lidah, sariawan, sampai kanker lidah bisa dideteksi lebih cepat dengan bantuan sudip lidah. Kebanyakan dokter umum lebih menyukai spatel kayu karena lebih praktis. Jadi tidak perlu repot-repot sterilisasi spatel setelah digunakan. 8. Oksimeter Oksimeter adalah alat pengukur saturasi oksigen dalam darah. Alat ini mulai banyak digunakan oleh dokter sejak pandemi Covid 19 melanda dunia. Oksimeter atau Pulse Oximeter berbentuk seperti klip yang dijepitkan di ujung jari telunjuk. Alat ini dapat menghitung kadar oksigen dalam darah dan denyut nadi dengan menggunakan sinar. Saat dokter mengetahui saturasi oksigen pasien terlalu rendah. Dokter bisa segera memberikan bantuan oksigen darurat agar kondisi pasien lebih stabil. Oksimeter bisa memantau kondisi pasien yang mengalami penyakit berhubungan dengan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, asma, dan lain sebagainya. Semua alat dokter di atas wajib dimiliki oleh dokter umum. Beberapa alat dokter di atas juga dibutuhkan oleh dokter spesialis. Beli peralatan dokter murah dan berkualitas di Bhinneka.
Bacajuga: Inilah 10 Penyakit yang Termasuk Kelainan Otak Ensefalopati. Seperti yang dijelaskan di atas, prinsip dasar pemeriksaan EEG dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik otak. Bila hasil yang ditemukan
Jenis dan Fungsi Alat-Alat Diagnostic Alat-alat perlengkapan diagnostic equipments adalah alat-alat yang digunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnosa penyakit seseorang yang diperiksa. Jenis Alat-alat Diagnostic 1. Buku tes buta warna Buku ini berisi gambar-gambar yang digunakan untuk mengetes apakah seseorang buta warna atau tidak. Buku ini disebut juga “isihara book”. 2. Chart VIsion Snellen Chart vision snellen Alat ini digunakan untuk test char bertuliskan huruf-huruf dengan ukuran besar tertentu dan ukuran tersebut harus dapat dilihat oleh mata yang normal pada jarak tertentu. Umumnya alat ini dibuat dari kertas karton yang berukuran 28 x 60 cm atau 28,5 x 71 cm. 3. Reflex Hammer Reflex hammer Reflex Hammer palu refleks digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita. 4. Percussion Hammer Percussion Hammer Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga belakang punggung untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya. 5. Tongue Spatel Tongue Spatel Tongue spatel tongue depressor atau penekan lidah digunakan untuk menekan lidah, agar dapat melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan seperti pharyngitis, amandel, dan lain-lain. 6. Laryngeal Mirror Laryngeal mirror Laryngeal mirror digunakan untuk dapat melihat dan memeriksa keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan atau tidak. 7. Head Mirror, Head Lamp, Head Band Head mirror, head lamp, head band Head Mirror, Head Lamp, Head Band head mirror atau voorhoofdspigel dilekatkan pada head-band atau ikat kepala dan digunakan untuk memeriksa rongga telinga, hidung, tenggerokan, dan mata melalui pantulan sinar. 8. Pulse Meter Tekanandarah umumnya diukur dengan alat yang disebut . Spygmomanometer . yang terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendiagnosa berbagai penyakit, salah satu diantaranya adalah penyakit hipertensi. Dalam . sistem pakar ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit Modul Teori Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 merupakan bahan materi perkuliahan Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2. Buku ini memberikan kerangka teoritis atau dasar bagi mereka yang mempelajari Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2, yang meliputi 1 Aspek kimia yang berhubungan dengan tubuh manusia dengan topik bahasan biomelekul, metode biokimia, struktur dan fungsi protein dan enzim, bioenergetika, metobolisme karbohidrat lipit dan protein, struktur fungsi dan replikasi makromolekul informasi, biokimia komunikasi ekstra dan intras seluler; 2 Hubungan fisika sebaga Ilmu Dasar dengan Ilmu Kebidanan sebagai ilmu terapan dalam pelayanan kebidanan dengan pokok bahasan prinsip Ilmu Fisika yang berhubungan dengan Kebidanan, hukum Thermodinamika, Hydrodinamika gaya dan analisa gaya gelombang ultrasonik dan cara kerja elektrikal; 3 Mikro Organisme dan parasit yang mempengaruhi kesehatan dan konsep-konsep yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi, dengan pokok bahasan konsep dasar microbiologi, bacteriologi dasar, pemberian vaksin, micologi, virologi, sterilisasi dan desinfeksi. Dalam buku Modul Teori Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 ini, akan membawa kita memahami mengenai konsep Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2, mengingat ilmu kebidanan mempunyai cakupan yang sangat luas, sehingga mahasiswa mampu memahami berbagai permasalahan kebidanan khususnya yang berkaitan dengan Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 dengan cara rasional berdasarkan evidence based ilmu kebidanan serta mampu memecahkan berbagai permasalahan di ilmu kebidanan khususnya yang berkaitan dengan Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2. Modul teori ini berisikan materi-materi pembelajaran Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 untuk D3 Kebidanan. Diharapkan dengan modul teori ini, peserta didik dapat belajar secara mandiri, efektif dan efisien. Penyusun menyadari bahwa tiada kata sempurna bagi makhluk ciptaan Tuhan ini, dan pastinya dalam penyusunan modul teori ini masih jauh dari kesemprnaan, maka saran kritik yang membangun sangat kami harapkan. Demikian, semoga dengan mempelajari Modul Teori Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan II Jilid 2 ini dapat menambah khazanah keilmuan kita dan memupuk keimanan kita serta meningkatkan kualitas ibadah kita terhadap Sang Penguasa semesta. bagaimanamendiagnosa penyakit pada tanaman karet yang biasa disebut OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Penulis mengangkat penelitian ini karena petani tanaman karet yang masih minim pengetahuan tentang penyakit pada tanaman karet, sehingga menyebabkan kerugian bagi petani karena mengganggu Sistem pakar merupakan suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam memecahkanmasalah. Salah satu permasalahan dalam dunia kesehatan yakni mengenai penyakit mata. Mata merupakan organ tubuhyang wajib dijaga kesehatannya. Kemampuan masyarakat sangat minim dalam mengidentifikasi gejala awal penyakit yangdideritanya dan keterbatasan tenaga ahli sehingga diperlukan sistem pakar. Sistem pakar dapat membantu dokter untukmendiagnosa penyakit mata yang dialami secara dini dengan mengidentifikasi gejala awal yang mendiagnosa penyakit mata menggunakan sistem pakar diperlukan suatu metode untuk memberikan hasil diagnosayang dapat dipercaya keakuratannya. Metode Certainty Factor merupakan suatu metode yang dapat diterapkan pada sistempakar. Metode ini memberikan hasil diagnosa yang disertai dengan nilai tingkat kepastian dari tiap penyakit yang dideritaoleh pasien. Sistem pakar ini dikembangkan pada media smartphone berbasis android, sehingga memudahkan penggunadalam pemakaian secara pada sistem pakar ini dilakukan dengan membandingkan hasil diagnosa yang diberikan oleh pakar dan hasildiagnosa dari sistem pakar pada 40 kasus penyakit mata yang diperoleh dari RSUD Lerik Kota Kupang. Penyakit matayang didiagnosa yakni Katarak, Hordeolum, Corpus alienum kornea, Pterygium, Glaukoma dan Konjungtivitis karenapaling sering dialami oleh masyarakat. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa sistem pakar memberikan hasil yang akuratkarena disertai dengan nilai kepastian yang menggambarkan tingkat keyakinan dari pakar mengenai penyakit yangkemungkinan diderita pasien. Persentase keakuratan sistem pakar yang dibuat mencapai Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... DENDRAL, this application is used in the world of science to identify a molecular structure of a chemical mixture c. SOPHIE, this application is used in the electronics field to analyse an electronic circuit [2]. Cirrhosis is a disease that attacks all forms of connective tissue by forming a network of nodules. ...T SutojoEdy MulyantoVincent SuhartonoSutojo, T., Edy Mulyanto & Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta ANDI; Semarang Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. H SafaatSafaat. H, Nazaruddin. 2011 Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung AbdulKadir Abdul. 2013. Pemograman Aplikasi Android. Yogyakarta SidartaIlyas Sidarta. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa KedokteranIlyas SidartaIlyas Sidarta, dkk. 2008. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Sepeda Motor 4 Tak Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis AndroidSunarya AryawanAryawan, Sunarya, Darmawiguna. 2013. Jurnal, "Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Sepeda Motor 4 Tak Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Android". Bali Universitas Pendidikan GaneshaPenerapan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor Untuk Diagnosa Penyakit Mata ManusiaRoswina MeilisaSimamoraJurnalMeilisa, Roswina Simamora. Jurnal. "Penerapan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor Untuk Diagnosa Penyakit Mata Manusia". Palembang STIMIK PalComTechAnalisis dan Perancangan UMLYuni SugiartiSugiarti, Yuni. dan Perancangan UML. Yogyakarta Graha Ilmu. FVE1hB.
  • qgypu51dsg.pages.dev/335
  • qgypu51dsg.pages.dev/465
  • qgypu51dsg.pages.dev/65
  • qgypu51dsg.pages.dev/490
  • qgypu51dsg.pages.dev/35
  • qgypu51dsg.pages.dev/446
  • qgypu51dsg.pages.dev/190
  • qgypu51dsg.pages.dev/225
  • alat yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit disebut