Namununtuk semua hal yang telah terjadi. kau tetap adalah orang yang sangat ku kasihi. Ayah, entah sampai kapan waktu mengijinkan Untuk rentan waktu yang bersifat kekekalan Bahkan dalam kesementaraan.. Penulis puisi adalah Mahasiswi Papua. di 13.49 Tidak ada komentar: Puisi ungkapan rindu untuk ayah yang telah tiada adalah kata-kata curahan hati untuk ayah dan kata puitis untuk orang tua dirangkai puisi rindu ayah menjelaskan kerinduan hati pada orang yang sudah meninggal kata kata ungkapan rindu kepada ayah bait puisi untuk papa ayah yang telah tiada dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi doa untuk ayah tercinta yang telah meninggal dunia atau bercerita seperti puisi rindu ibu dan ayah yang telah lebih jelasnya disimak saja puisi tentang ungkapan hati untuk ayah yang telah tiada dalam bait puisi aku rindu ayah dalam judul puisi titik rindu pada ayah dibawah Rindu Pada AyahOleh RahmawatiDia bagai raja tanpa singgasanaDia bagai kesatria tanpa tombak di dadaDia bagai seyup angin penyejuk jiwaDia pelindungku, penguat kala aku gundah akan duniaDia ayahkuLelaki pertama yang mengajarkanku akan cintaDia tak pernah marah padakuKarna tegurannya adalah bekalku mengarungi pahitnya masa di duniaAku selalu tahu bahwa dia manusia kuatDia selalu tersenyum walau raganya kuyub berkeringatDia pekerja kerasUntuk memberi kami sesuap nasi untuk bekal dunia yang ganasAku Pikir dia manusia tangguhTapi ternyata dia bisa lemahJika maut membuatnya tersenggahDan dia telah kembali ke tanahDia ayahku yang hebatTapi dia juga manusia yang lemah bila telah datangnya mautAku tak pernah menyangka dia pergiMeninggalkanku dengan tangis dan rindu di hatiaku sayang abahIstirahat yang tenang bah anakmu hanya bisa berdoa dari jauh, walau kau tak lagi disisi tapi kau akan selalu ada di hati KomentarArtikel : Pentingnya peran ayah dalam ikut mengasuh anak di rumah
Seringnya kita mendengar peringatan hari ibu. Sebenarnya ada tidak sih peringatan untuk ayah? jawabannya tentu ada dong. Hari ayah nasional diperingati setiap tanggal 12 november setiap sebentar lagi kita akan memasuki bulan november nih, dimana hari ayah ikut memeriahkan peringatan hari ayah, di bawah ini sudah merangkum beberapa puisi tentang ayah yang sangat menyentuh hati. Puisi-puisi ini dapat kamu jadikan sebagai referensi atau ide untuk menciptakan sebuah karya puisi puisi untuk ayah ini kami rangkum dari berbagai sumber, jadi jika kamu berasa ada salah satu puisi karyamu dan belum tercantum sumbernya silahkan kontak kami saja, ini dia puisi-puisi untuk ayah yang inspiratif, menyentuh dan JugaKumpulan Quotes Untuk IbuPahlawan KesuksesankuFajar telah menyapa pagi jadikan harimu, hari untuk mencari rezeki, pengorbanan untuk mencari awal yang ajarkan aku arti perjuangan, kau ajarkan aku arti mungkin tanpamu aku tidak bisa seperti tanpamu aku tidak bisa berdiri di tengah-tengah untuk meraih untuk mencapai Muninggar-Penantianku AyahJika Kaumencobek perasaanku,,,AyahRasa sakit dan menyedihkanmenumpuk hati inikau tahu?bagimana perasaanku kala itu?kau egoisegois,,,lama sudah akumenunggu kasih sayangmu,,,Ayahtapi kau tak perdulikau anggap aku ini sampahsampah,,,sampah yang sangat mengotori hidupmukasih sayangmutak sebandingkasih sayang Ibu kepadaku,,,aku sangat merindukanmurindu akan kemarahanmurindu akan bentakanmuaku,,,,,rindu ayahkuingin menjeritkuingin menangistapi kau,,,kau menahankutuk melakukan semua itusekarangaku tak butuh dirimu lagi,,,Ayahkau yang membuathati ini memebencimusudah banyak lukayang kau berikan padakumungkin,,,itulahitulah kasih sayangmu padaku,,,Ayahtak ada artinyamenangisi kasihmu yang kosongyang ada hanya penantiankuselamat tinggal,,,Ayahterima kasih ataskasihmu yang selama inibegitu membekas dihatikuthank you very much,,,my Father-Alfiah Dara Lubis-Lelaki di Sudut LorongLelaki di sudut lorongDia adalah lelaki kuat bak baja dan sabar bak lautTiada mengeluh ketika susahTiada pula berteriak ketika di sudut lorongDia adalah lelaki miskinMiskin harta tapi kaya hatiMiskin ilmu tapi kata di sudut lorongDia adalah lelaki mati rasaTiada bisa tersenyum tiada bisa menangisKehidupan telah di sudut lorongDia adalah lelaki berhati maafRatusan orang pernah memakinya, memaki harga dirinyaMaaf masih ia suguhkan untuk membalas di sudut lorongDia adalah lelaki yang hidup dengan airmataHidup di jalanBertemankan hina dan berkasihkan di sudut lorongKerasnya takdir telah mengubahnyaHatinya telah tiada tanpa bentukRaib di telan rasa di sudut lorongMakanannya adalah kekecewaanMinumannya adalah airmataDan pujiannya adalah di sudut lorongTidur di emperan tokoKerjaannya adalah mengharap, tidak! mengemisMengemis sedikit nurani dari mahkluk yang mengaku di sudut lorongDia adalah ayahkuMasa mudanya telah menjadikannya batuKerasnya hidup membuat ia Cinta Untuk AyahUntukmu tanam cinta di hatikuBersemi hingga menyatu dalam jiwakuTak pernah luput dalam ingatankuBintang yang menemani malamku,Gelap yang menyapa malamku,Dan mentari yang akan temani hariku,Karna tulus dan indah cintamuAku akan menjadikanmu raja dalam hatikuYang akan terus mendekap hati dan cinta kami selalu,Dan selamanya tetap jalan ayah terus kukirim fatihah untuk mu,Bukti cinta pada Almuktari-Ayah dan Burung-burung Aku terbayang ayah yang melangkah di pematang sawah langkahnya tertegunngungun bersama ayah bagai orang-orangan dari jeramidi tengah menguning tali rindu di antara tersintaklah ayah bersama riuh burung-burung yang berlepasantak kembali Tanjung Banua-PanutankuSaat aku kecilAyah sangat baikKau peluk aku dengan jari-jarimu yang kuatKau belai serta kau cintai akuAyahKetika ibu adaKamu bersama ibu mendidikkuMemberi apa saja yang aku memintaBekerja, cari uang supaya aku masih tersenyumAyahTidak ada pahlawan yang lebih baik sesudah IbuKecuali kamu AyahAyah, engkaulah pahlawanku-Unknown-Untukmu AyahkuDi keheningan secercah menyambut jiwamu harapan agar kau kembali sepenggal kata bijak yang bisa sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air apalah harapan hilanglah kau telah Sekar Ayu-Ungkapan Hati Seorang AnakDari rahim seorang wanita yang tegar aku dilahirkanDari seorang pria yang tangguh aku dididikEngkaulah yang pertama kali aku kenal sejak lahirYang telah memberikanku kasih sayangMemberikan kehangatan ketika aku kedinginanMemberikan perhatian ketika aku menangisDan yang selalu mengganti popokkuKetika aku pipis dicelanaEngkau juga telah menjadikanku seperti iniDari ketika masih ingusan hingga beranjak dewasaKetika beranjak dewasa seperti ini aku mulai sadarBahwa aku belum bisa membahagiakanmuBanyak waktu yang telah aku sia-siakanBanyak kata yang aku lontarkan yang membuatmu kecewaDan telah banyak uang yang kau berikan padakuSeakan-akan untuk membuatku senangAyah ibuKata maaflah yang bisa aku ucapkan saat iniDan sebuah do'alah yang mungkin bisa aku panjatkanAku berdo'a semoga engkau tetap diberikan umur panjangSampai aku benar-benar bisa membahagiakanmuSampai aku benar-benar menjadi seseorang yang kau harapkanMenjadi anak yang bermanfaat bagi sesamaDan menjadi anak yang selalu taat kepada-Nya-Andika Surya-Saat-Saat Bersama AyahWaktu berjalan begitu cepatMenikam waktu dan kenangan yang kugenggam bersama AyahBermain dengan puisi biru saat aku bekuHilang kosong di tangan, waktu sedikit tahuTahu bahwa hatiku teramat menyayangi AyahAku tidak akan kehilangan seperti iniSeperti puisi kehilangan barisKenangan begitu banyak berputar di otakkuSaat bermain hujan saat memancingKenangan itu masih menyatu dengan kenyataanKenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku-Unknown-Yang Berjiwa Tegar BagikuEngkau penawar sesal di arena luasMemberi dengan cintaHidup untuk kamiBerjuang untuk keluargaSelalu terpatri dalam hatiPerjuanganmu yang penuh artiBangga diri ini dititipkan padamu ayahSenyummu di hadapan kamiMerubah segala payahTerimakasih ayahAkan ku jaga kebanggaanmu padakuHingga tiba saat anakmu tumbuh dewasaEngkau berbesar hati melepasnyaMenjadi bagian dari diri yang lain-Kurnia Habibah-Bait Sajak untuk AyahAyah...Tulusnya nasehatmu tlah membingkai hatikuMenuju lembah tinggi kedamaianDekapanmu telah meredam amarahkuTak kuasa tangisku berderaiKala ku ingat kata bijakmuKau jaga akuDari kotoran raga dan jiwa yang kan nodai akuKau rela diterpa deburan buih yang berlaluDemi akuDemi anakmuSeakan tak pernah lelah kauhapuskan tetes air matakuSeakan tak pernah bosankau redamkan aku dari tangisanKu urai hati iniUntukmuUntuk segalanya yang tlah kau labuhkanPada Dermaga hidupkuHanya sebentuk puisi dari ketulusan hatiUntukmu, ayah. Terima Aqila-Untuk Ayah dan IbuAyah.. Ibu..Walau sering aku mendurhakaimuKau tetap tersenyumAyah.. Ibu..Kau peras keringatmuHanya untuk buatku bahagiaAyah.. Ibu..Aku berjanjiAku berdoaSelalu berusaha semampukuBahagiakanmu di masa tuamu-Novi Aqila-AyahDi setiap tetes keringatmuDi derai lelah nafasmuSi penuhi kasih sayang yang luar biasaDemi aku kau rela di sengat matahariHujan pun tak dapat membatasimuuntuk aku anakmuDi setiap doamu kau haturkan segenap harapanAyah...Kan kujaga setiap nasehatmuDi setiap nafaskuDi relung hati akan kuhangatkan namamuAkan kukobarkan semua impianmuHanya untuk menikmati senyumuDi ufuk Anjelia Ningrum-Untuk AyahNegriku, di depan mata akan segera datang ayahmuBak mentari dan paginya yang cerahAyah baru akan menyayangimu,Tanpa mengharapkan pengembalian darimu,Tanpa merampas uang tabunganmu kami akan memilihmu esok hariAyah, jangan lagi biarkan kami lapar dan mengais disiang hari,apa lagi meminta....Ayah, jangan tegakan kami memeluk dingin di emperan jika malam menjelangAyah, buatkan dinding-dindang kokoh,dengan kolong kasur, bukan lagi kolong jembatanAyah, didik kami dengan nada yang ramah, bukan lagi bentakan kasar dan tembakanAyah, Negri ini rumah kami dan engkau ayah kamiAyah, hapuskan air mata kemiskinan kami dan peluk kami kedalam dada kepemimpinanmuAyah, kami anak negri yang mengharapkanmuYang mengenalkan kami pada ketauhidanJika kami bisa patuh pada Tuhan,Maka kami akan tahu menghormati dan menyeganimuAyah, sayangi kami dan rumah ini...Anak negri yang rindu akan kedamaian negri sendiri-Intan Purnama-Ayah Kerut di wajah tanda usia senjaTak menghalangi langkah tegarmuMandi keringat membanting tulangDemi kami semua keluargamuFajar menyingsing kau melangkahDi senja hari baru kau kembaliHanya ada satu tujuan muliaMemberi sinar bahagia bagi kamiKau memohon pada TuhanBerkah keselamatan untuk AyahMemberi rahmat dan kekuatanMelindungi jalan Pratiwi-Getar Malam RindukuIngin ku gali gundukan ituDan mencabut papan nama setiap dukakuBiarlah nafasku memeluk tentang muPuisi-puisi gelap menimang kuSajak berairmata merangkulkuDan merambatkan tiap ratap disekitar gelapSeolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelah kuNyanyi cerita tentang dahaga merinduSeolah kau titipkan restumuLewat dingin malam menyuapMantra-mantra penghapus basah tatapkuTiap dendang lantun macapat mengiring senduSeperti suara hati yang tersampaikan padakuBahkan suara gitar berbeda saat angankuMenuju kenangmuGetar yang memancar melahirkan syairBak pujangga berlaguIni untukmu, Itu buatmu, Dan do'a sebagai baktikuMiss you Ayah-Eko Putra Ngudidaharjo-KerinduanAyah di mana engkau beradaDi sini aku merindukan muMengiginkan untuk bertemuMerindukan akan belaian muKasih sayang mu selalu ku rindukanEngkau selalu hadir dalam mimpi kuMimpi yang begitu nyata bagikuMenginginkan engkau untuk kembaliAku selalu mengharapkan engkau hadirMenemani aku setiap hariMenemani masa pertumbuhan kuUntuk tumbuh menjadi besarTampa engkau di sisikuTampa engkau yang menemani Hari-hari ku-Niki Ayu Anggini-
berwajahpilu ditelan rindu Oh Ayah, masih teringat olehku detik-detik perpisahanmu kau tinggalkan aku seorang diri bersama sepi yang menusuk hati Oh, Ayah tercintaku wajahmu yang tampan rupawan tubuhmu yang kekar bagai bangsawan harus terkapar diatas dipan tuk menghadap kepada Tuhan. Oh Ayah, telah kuikhlaskan dirimu meski sepi terus menghantuiku

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. lebaran telah tiba, suka cita menyapa,ketupat berselimut, aroma kue yang menggodanamun, terasa hampa, saat rendang tak terhidang. bagaimana mungkin lebaran tanpa rendang yang begitu nikmat? rendang, sajian istimewa dari masa ke masa,merah merona, menggugah selera yang empuk, rempah yang begitu kaya, tak ada lagi di meja, membuat hati terluka.. lebaran di kampung halaman, tak hanya tentang makanan namun, tentang cinta, kasih, dan pengampunankami bersatu dalam ikatan kasih dan sayang yang tak tergantikan 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya

N5B6mY.
  • qgypu51dsg.pages.dev/376
  • qgypu51dsg.pages.dev/218
  • qgypu51dsg.pages.dev/378
  • qgypu51dsg.pages.dev/493
  • qgypu51dsg.pages.dev/177
  • qgypu51dsg.pages.dev/234
  • qgypu51dsg.pages.dev/34
  • qgypu51dsg.pages.dev/429
  • puisi untuk ayah yang telah tiada