1. Dosis kapur dolomit. Pelaksanaan pengapuran harus memperhatikan dosis yang dianjurkan sesuai dengan keadaan tanah yang dimiliki. Untuk menaikkan 1 poin pH tanah pada luasan 1 hektar yaitu sebanyak 2.000 kg. Misal pH saat ini 4,5 dan pH yang diharapkan adalah 5,5, maka kapur dolomit yang dibutuhkan sebanyak 2.000 kg per hektar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi Dolomit dan SP 36 terhadap pertumbuhan kelapa sawit ( Ela e is gui nensis Jacq) TBM 1 di Ultisol, serta untuk mendapatkan kombinasi kapur dolomit dan SP36 terbaik untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit di Ultisol.
Setelah 6 minggu terdekomposisi, pupuk Pemberian kapur dolomit dan pupuk kandang kandang yang diberi kapur dan inokulum sapi berpengaruh tidak nyata terhadap bakteri mempunyai rasio C/N sebesar 17.31; ketersediaan N- total tanah, tetapi nilai N-total sedangkan yang tidak diberi kapur dan tanah setelah diberi perlakuan lebih tinggi dan inokulum
Kapur. Kapur digunakan sebagai pengatur pH media tanam dan sebagai sumber kalsium (Ca) yang dibutuhkan oleh jamur dalam pertumbuhannya. Jenis kapur yang digunakan dapat berupa kapur CaCO3 atau kapur bangunan yang biasa disebut dengan mill. Air. Air merupakan salah satu faktor untuk kelancaran dan pertumbuhan miselium, agar dapat membentuk spora.
11. Batu Gamping/Kapur (Jenis Batuan Sedimen/ Endapan).bukalapak.com. Batu-batuan gamping atau kapur terbentuk dari cangkang binatang laut yang telah mati seperti siput, kerang atau lainnya. Karena biasanya binatang-binatang laut tersebut mempunyai rangka yang terbuat dari kapur, sehingga memadat dan membentuk batu kapur.